assalaamu 'alaikum wa
rahmatullaahi wa barakaatuhu
innalhamdalillaah, nahmaduhuu
wa nasta'iinuhuu wa
nastaghfiruhu
wa na'uudzubillaahi min
syuruuri 'anfusinaa
wa min syayyi-aati a'maalinaa
man yahdillaahu falaa
mudhillalahu
wa man yudhlilhu falaa
haadiyalahu
asyhadu anlaa ilaaha illallah
wahdahu laa syariikalaahu wa asyhadu annaa muhammadan 'abduhuu wa rasuuluhuu
laa nabiyya ba'dahu
Jamaah Shalat Shubuh yang dirahmati Allah,
Segala puji bagi Allah yang senantiasa melimpahkan
karunianya kepada kita. Segala puji hanya milik-Nya yang telah menganugerahkan kenikmatan yang tak terhitung
bagi kita semua.
Dan diantara semua kenikmatan itu,
nikmat Islam dan Iman adalah yang paling utama.
Atas dasar nikmat itu, nikmat yang lain menjadi
berharga di sisi Allah. Hanya dengan adanya nikmat itu, nikmat yang lain
bermakna bagi kita, dalam pandanganAllah SWT.
Shalawat dan salam semoga
selalu tercurahkan ke haribaan baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam, beserta para keluarga,
sahabat, dan semua orang yang mengikutnya hingga hari kemudian.
Sababul Wurud hadist ini : Abu Bakar telah bertanya kepada Rasulullah : " Ya Rasulullah, bagaimana pengertian ayat : " Barangsiapa mengerjakan kejahatan niscaya akan diberi balasan, berarti setiap keburukan yang telah kami kerjakan kemudian kami diberi pahala?". Rasulullah bersabda : " Allah telah mengampunimu hai Abu Bakar, bukankah ..... dst. Sehingga orang-orang yang beriman yang keluar dari dunia ini (yaitu mati) dengan baik, segala kesusahan yang menimpanya di dunia, menghapuskan dosa dan kesalahannya.
Sababul Wurud : Diriwiyatkan di dalam " Al Jami'ul Kabir" dari Jabir bin Abdullah katany : " Bahwa Rasulullah telah melihat Fathimah berpakainan kulit unta di waktu ia membuat tepung. rasulullah merasa terharu, kata beliau : " Hai Fathimah, sabarlah engkau .... dan seterusnya ". Berkenaan dengan ini turunlah ayat Al Quran :
Siapakah diantara kita yang tidak ingin diberikan
kebaikan oleh Allah? Namun di sana, ada orang-orang yang diinginkan kebaikan
oleh Allah Azza waJalla. Siapakah yang diinginkan kebaikan oleh Allah, berikut
ini beberapa macam orang yang diinginkan kebaikannya oleh Allah. Semoga kita
termasuk dari mereka:
1. Dibukanya pintu amal
sebelum kematian menjelang.
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Apabila
Allah menginginkan kebaikan kepada seorang hamba, Allah akan jadikan ia
beramal.” Dikatakan, “Apakah dijadikan beramal itu?” Beliau bersabda, “Allah
bukakan untuknya amalan shalih sebelum meninggalnya, sehingga orang-orang yang
berada di sekitarnya ridla kepadanya.” (HR Ahmad dan Al Hakim dari Amru bin Al
Hamq).
2. Dipercepat sanksinya/hukumannya di dunia.
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Apabila
Allah menginginkan kebaikan kepada hambaNya, Allah akan segerakan sanksi
untuknya di dunia. Dan apabila Allah menginginkan keburukan kepada hambaNya,
Allah akan membiarkan dosanya (di dunia) sampai Allah membalasnya pada hari
kiamat.” (HR At Tirmidzi dan Al Hakim dari Anas bin Malik).
Namun
kita tidak diperkenankan untuk meminta kepada Allah agar dipercepat sanksi kita
di dunia, karena kita belum tentu mampu menghadapinya.
“Dari
Anas Radhiyallahu 'anhu, sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
pernah menjenguk seseorang dari kaum muslimin yang telah kurus bagaikan anak
burung. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Apakah kamu berdo’a
dengan sesuatu atau kamu memintanya?” Ia berkata, “Ya, aku berdo’a, “Ya Allah
siksa yang kelak Engkau berikan kepadaku di akhirat segerakanlah untukku di
dunia.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Subhanallah, kamu
tidak akan mampu itu. Mengapa kamu tidak berkata, “Ya Allah berikan kepada kami
di dunia kebaikan dan di akhirat kebaikan dan peliharalah kami dari adzab
Neraka.” (“ Robbana atina fiddunya hasanah wa fil akhiroti hassanah wa qina adza
bannar “) Maka orang itupun berdo’a dengannya. Allah pun menyembuhkannya.”
(HR Muslim).
3. Diberikan cobaan.
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
"Allah
telah mengampunimu hai Abu Bakar. Bukankah engkau sakit, bukankah engkau pernah
susah, bukankah engkau pernah cemas, bukankah engkau pernah ditimpa
penderitaan, bukankah engkau pernah ditimpa malapetaka ?" jawab Abu Bakar
: "Benar". Rasulullah bersabda : "Begitulah (caranya) kalian
diberi pahala (dengan penderitaan) di dunia ( untuk pahala di akhirat )".
(H.R. Ahmad)
Hadist lainnya lainnya.
“Barangsiapa yang Allah inginkan kebaikan,
Allah akan memberinya musibah.” (HR Ahmad dan Al Bukhari dari Abu Hurairah).
Cobaan
pasti akan menerpa kehidupan mukmin, karena itu janji Allah:
“Wa
lanabluwan-nakum bisyai-im-minal khaufi wal juu’i wa naqshim-minal amwaali wal
anfusi wats-tsamaraati wa basy-syirish-shaabirin”
“Dan
sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan,
kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada
orang-orang yang sabar. (QS Al Baqarah: 155).
Cobaan
itu untuk menggugurkan dosa dan mengangkat derajat.
Dari
Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Senantiasa
ujian itu menerpa mukmin atau mukminah pada jasadnya, harta dan anaknya sampai
ia bertemu dengan Allah dalam keadaan tidak mempunyai dosa.” (HR Ahmad dengan
sanad yang hasan).
4. Difaqihkan dalam agama.
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Barangsiapa yang Allah inginkan kebaikan
padanya, Allah akan faqihkan ia dalam agama.” (HR Al Bukhari dan Muslim).
Hadist Lainnya berbunyi :
“Haddatsanaa
Sa’id bin ‘Ufair ia berkata, haddatsanaa Ibnu Wahhab dari Yunus dari Ibnu
Syihaab ia berkata, Humaid bin Abdur Rokhman berkata, aku mendengar Muawiyah r.a
berkhutbah dan berkata : ‘aku mendengar Rasullulah bersabda’ : “Barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan, maka akan dipahamkan
agamanya. Aku hanyalah pembagi, sedangkan Allah
yang memberi. Senantiasa umat ini tegak diatas perintah Allah, tidak
akan membahayakan orang-orang yang menyelisihi mereka, sampai datang perintah
Allah”.
Kefaqihan
adalah pemahaman yang Allah berikan kepada seorang hamba. Pemahaman yang lurus
terhadap Al Qur’an dan hadits berasal dari kebeningan hati dan aqidah yang
shahih. Karena hati yang dipenuhi oleh hawa nafsu tidak akan dapat memahami Al
Qur’an dan hadits dengan benar.
Oleh
karenanya suatu kebaikan yang tiada tara ketika seseorang memahami (Tafaquh)
agama ini dalam artian fiqih yang luas. Kaitannya masalah ini dengan Ilmu
adalah bahwa orang yang mendapatkan kebaikan adalah orang yang mendapatkan
ilmu, karena dengan ilmunya ia dapat memahami masalah agama. Dan ini adalah
harta warisannya para Nabi, sebagaimana dalam hadits yang masyhur bahwa “Para
Nabi hanyalah mewarisi ilmu, barangsiapa yang mengambilnya, maka ia telah
mengambil bagian yang sangat banyak”.
Mafhum Mukholafah
(pemahaman kebalikan) dari hadits ini adalah bahwa orang yang tidak paham
agamanya, maka adalah orang-orang itu orang yang tidak dikehendaki kebaikan.
Allah berfirman:
“Barangsiapa
yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia
melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barangsiapa yang
dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi
sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit” (QS. Al An’aam (6) : 125).
5. Diberikan kesabaran.
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
"
Sabarlah engkau atas kepahitan dunia untuk memperoleh kenikmatan akhirat "
(H.R Jabir bin Abdullah)
“Wa
la saufayu’thika rabbuka fatardlo”
"Tuhanmu
pasti akan memberimu nikmat dan engkau akan senang " ( QS. Ad Dhuha: 5)
Hadist Lainnya berbunyi :
“Tidaklah seseorang diberikan dengan sesuatu
yang lebih baik dan lebih luas dari kesabaran.” (HR Al Bukhari dan Muslim).
Kesabaran
dalam keimanan bagaikan kepala untuk badan. Badan tak akan hidup tanpa kepala,
demikian pula iman tak akan hidup tanpa kesabaran. Untuk menjalankan perintah
Allah dan menjauhi laranganNya amat membutuhkan kesabaran. Karena Iblis dan
balatentaranya tak pernah diam untuk menyesatkan manusia dari jalan Allah.
Allah
berfirman :
“Wa maa yulaq-qaahaa ilal-ladziina shabaruu wa
maa yulaq-qaahaa il-la dzuu hazh-zhiin ‘azhiim”
“Tidak
ada yang diberikan (sifat-sifat yang terpuji ini) kecuali orang-orang yang
sabar, dan tidak ada yang diberikannya kecuali orang yang mempunyai
keberuntungan yang besar.” (QS Fushilat: 35).
Demikian
sedikit yang dapat kami paparkan. Semoga kita dijadikan
orang-orang yang diinginkan kebaikan oleh Allah, diberi kesabaran untuk
menjalankan perintah Nya dan menjauhi larangan Nya,
Diberi kesabaran dalam menghadapi musibah yang menerpa
kita,
Diberi kefaqihan dalam agama dan dibukakan untuk kita
pintu amal shalih sebelum wafat kita.
Wabillahi taufiq wal hidayah wassalamualaikum
warahmatullahiwabarokatuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar