Kamis, 11 Oktober 2012

Ujian Menurut Kadar Agamanya

" Manusia yang paling berat ujiannya ialah para Nabi. Kemudian orang-orang yang seperti itu maka ujiannyapun seperti itu. Seseorang akan diuji menurut ukuran agamanya; jika agamanya kuat, kuat pula ujiannya, jika agamnya tipis tipis pula ujiannya. Maka senantiasa bala itu menimpa manusia sampai kelak ia membiarkannya berjalan di muka bumi dengan tidak ada kesalahan lagi atasnya."

Diriayatkan oleh :
At Tarmudzi dan An Nasai dalam " al Kabir" oleh Ibnu Majah dan dishahihkan oleh At Tarmidzi, oleh Ibnu Hibban dan Al Hakim. Selanjutnya dari jalur 'Ashim bin Bahdzalah dari Mash'ab bin Sa'ad bin Abi Waqash dari ayahnya. Yang mula-mula membawa Hadist ini adalah Al Bukhari dan dia tidak meriwayatkannya. Dari sanalah Ibnu Hajar mengambilnya dan mencantumkannya dalam kitab "Tartiibul Firdaus" kemudian diikuti oleh As Suyuthi dalam kitab " Jami'" -nya

Sababul wurud :
Hadist ini timbul sehubungan dengan pertanyaan Abu Waqash : " Ya Rasulullah, siapa di antara manusia yang paling berat ujiannya ?" Jawab beliau : " Yang paling berat ujiannya ialah para Nabi.... dan seterusnya.

Keterangan :
Dalam Hadist ini diterangkan bahwa Allah mmenguji seseorang menurut kadar atau ukuran agamanya. Dan Dia pun "tidak membebani seseorang kecuali menurut kemampuannya" (Al Baqarah : 286).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar